PERCOBAAN
III
VISKOSITAS
A. TUJUAN
1. Menghitung
viskositas beberapa cairan dengan metode viscometer Hoppler dan metode pipet.
2. Mampu
menggunakan viscometer Hoppler
B. Waktu Dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa
/ 26 Februari 2013
Waktu : 13.20
– selesai WIB
Tempat : Laboratorium
Kimia Fisika FMIPA UNP
C. Dasar Teori
Viskositas suatu fluida adalah sifat yang
menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang
mempunyai viskositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap
gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viskositas
yang lebih besar. Gejala ini dapat dianalisis dengan mengintrodusir suatu
besaran yang disebut kekentalan atau viskositas (viscosity). Oleh karena itu,
viskositas berkaitan dengan gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka
besaran ini dapat dipandang sebagai ukuran tingkat kesulitan aliran fluida
tersebut. Makin besar kekentalan suatu fluida makin sulit fluida itu mengalir.(Anonim,2010).
Viskositas suatu cairan murni atau larutan
merupakan indeks hambatan alir cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur
laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas (Bird, 1987: 57).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua
tipe. Yang pertama adalah aliran “laminar” atau aliran kental, yang secara umum
menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil.
Aliran yang lain adalah aliran “turbulen”, yang menggambarkan laju aliran yang
besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. (Dogra, 1990: 209).
Dalam menafsirkan pengukuran viskositas, banyak
terdapat kerumitan Kebanyakan pengukuran (tidak semuanya) didasarkan pada
pengamatan empiris, dan penentuan massa molar biasanya didasarkan pada pembandingan
dengan sampel standar.(Atkins,1996:242).
Salah satu kerumitan dalam pengukuran dalam
pengukuran intensitas adalah dalam beberapa kasus, ternyata fluida itu bersifat
non-Newtonian, yaitu viskositasnya berubah saat laju aliran bertambah.
Penurunan viskositas dengan bertambahnya laju aliran menunjukkan adanya molekul
seperti batang panjang, yang terorientasi oleh aliran itu, sehingga saling
meluncur melewati satu sama lain dengan lebih bebas. Dalam beberapa kasus,
tekanan yang disebabkan oleh aliran menjadi sangat besar, sehingga molekul
panjang terputus-putus. Ini membawa konsekuensi lebih lanjut pada viskositas
(Atkins,1996:242)
VISKOMETER HOPPLER
Viscometer juga dapat ditentukan dengan cara Hoppler,
berdasarkan Hukum Stokes. Hukum Stokes berdasarkan jatuhnya benda melalui
medium zat cair. Benda bulat (bola) dengan jari-jari r dan massa jenis ρ1 yang
jatuh karena gaya grafitasi melalui fluida dengan massa jenis ρfluida
adan mempunyai gaya grafitasi sebesar:
f1 = (
) π r3 ( ρ – ρl
) g
Benda yang jatuh sama mempunyai kecepatan yang
makin lam makin besar. Tetapi dalam medium ada gaya gesek yang makin lama makin
besar bila kecepatan benda bertambah besar. Pada saat kesetimbangan ( Vmaks ),
besarnya kecepatan benda jatuh tetap. Menurut George Stokes benda jatuh
tersebut besarnya gaya gesekan pada kesetimbangan:
f1 = f2 = 6 π r Vmaks
η = f1 = (
) π r3 ( ρ – ρl
) g
η = 

Dengan t = waktu bola jatuh setinggi h
Pada percobaan ini dipakai penentuan harga
relative terhadap harganya:
ηa = 

ηx = 

Sehingga :
ηa = 

Dimana ηx
adalah viskositas zat ηa
adalah viskositas air, ρx adalah rapat jenis zat x, ρx adalah
rapat jenis air, tx adalah waktu bola jatuh setinggi h pada zat x
dan ta adalah waktu bola jatuh setinggi h pada air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain:
1.
Ukuran molekul
2.
Gaya tarik
intermolekul
3.
Suhu
4.
Tekanan
5.
Luas permukaan
Pengaruh Suhu pada Permukaan
Sebagai sifat sistem, pengaruh temperature terhadap
viskositas dapat dinyatakan dengan pernyataan berikut:
ln η =
ln A +
dengan A dan R merupakan tetapan.
Persamaan ini juga dapat dinyatakan sebagai
berikut :
η = A
dengan ∆E adalah tenaga pengaktivan aliran yang
harganya dapat ditentukan dengan grafik lnη
terhadap 1/T
Cara lain
menetukan koefisien viskositas η
Selain dua cara diatas, metoda sederhana yang
dapat digunakan untuk menentukan viskositas yaitu dengan metoda pipet. Disini di
gunakan sebuah pipet yang telah ditentukan ukurannya kemudian viskositas
ditentukan dengan rumus :
ηx = 
D. Alat
Dan Bahan
Alat: 1 set alat viscometer Hoppler, piknometer,
stopwatch, pipet takar 25 ml, dan corong.
Bahan: Aquades, alcohol, aseton, zat X ( unknown
ditentukan oleh asisten )
Daftar
Pustaka
Anonim. 2010. Fluida dan
Viscositas. http://www.scribd.com/doc/13762740/Viscositas/ diakses
pada 22 februari 2013.
Atkins,
P.W. 1996. Kimia Fisik Jilid II Edisi IV.
Jakarta : Erlangga.
Bird,
Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas.
Jakarta : PT Gramedia.
Dogra.
1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal.
Malang : Jakarta : UI-Press
Tim Kimia
Fisika. 2013. Modul Praktikum Kimia
Fisika 1 . Padang : UNP
Tiada ulasan:
Catat Ulasan